KARATON pAJANG
Karaton Pajang adalah salah satu pusat kebudayaan yang sarat makna sejarah, menjadi jejak penting perjalanan kerajaan di tanah Jawa. Berdiri pada abad ke-16, Karaton Pajang dikenal sebagai penerus kejayaan Kesultanan Demak sekaligus pelopor lahirnya tradisi keraton di pedalaman Jawa.
Sebagai peninggalan bersejarah, Karaton Pajang tidak hanya menjadi simbol kekuasaan dan politik pada masanya, tetapi juga menjadi pusat perkembangan seni, budaya, serta tata nilai kehidupan masyarakat Jawa yang masih hidup hingga kini.
Karaton Pajang, Menjaga Warisan – Menghidupkan Peradaban
Mengapa Karaton Pajang Penting?
Karaton Pajang merupakan cikal bakal tradisi keraton Jawa setelah runtuhnya Kesultanan Demak.
Mewariskan nilai kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan tradisional Jawa.
Menjadi pusat seni, sastra, dan kebudayaan yang memengaruhi kerajaan-kerajaan berikutnya.
Nilai-Nilai Kami
Pelestarian – menjaga jejak sejarah dan budaya yang autentik.
Edukasi – menyampaikan pengetahuan tentang sejarah Pajang kepada masyarakat.
Kebersamaan – membangun ruang kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
Kebanggaan – menghidupkan kembali rasa bangga terhadap warisan leluhur.
Cikal Bakal Karaton Pajang
Karaton Pajang lahir sebagai penerus Kesultanan Demak setelah masa pemerintahan Sultan Trenggana berakhir. Pada abad ke-16, terjadi perebutan kekuasaan di Demak, yang akhirnya membawa Jaka Tingkir (Hadiwijaya)—menantu Sultan Trenggana—naik takhta.
Jaka Tingkir yang bergelar Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari pesisir Demak ke pedalaman Jawa, tepatnya di wilayah Pajang (kini masuk Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah). Langkah ini menjadi tonggak lahirnya Kerajaan Pajang, sekaligus menandai berdirinya Karaton Pajang sebagai pusat politik dan kebudayaan baru.
Hal Terpenting dari Karaton Pajang
Karaton Pajang dinilai penting karena menjadi jembatan sejarah antara Demak dan Mataram, cikal bakal tradisi keraton Jawa, serta pusat lahirnya budaya dan peradaban yang berpengaruh hingga kini.